Haflatul Ikhtitam dan Wisuda Santri Akhir KMI 2025 Pondok Modern Darul Hikmah “Azkiya’ Generation: Generasi Cerdas, Tangguh, dan Berakhlak Qur’ani”

Haflatul Ikhtitam dan Wisuda Santri Akhir KMI 2025

Pondok Modern Darul Hikmah

“Azkiya’ Generation: Generasi Cerdas, Tangguh, dan Berakhlak Qur’ani”

Tulungagung, 21 Juni 2025 — Suasana haru dan bahagia menyelimuti Kampus 2 Rusunawa Santri Putri Pondok Modern Darul Hikmah (PMDH) pada hari Sabtu, 21 Juni 2025. Tepat pada hari itu, PMDH menyelenggarakan Haflatul Ikhtitam dan Wisuda Santri Akhir KMI Tahun 2025, sebagai momen puncak dari seluruh rangkaian kegiatan pendidikan dan pembelajaran santri kelas akhir.

Tahun ini, sebanyak 79 santri putri resmi dikukuhkan sebagai Alumni KMI Darul Hikmah. Mereka adalah bagian dari angkatan yang dikenal dengan sebutan “Azkiya’ Generation”, generasi yang diharapkan menjadi insan yang cerdas secara intelektual, tangguh dalam menghadapi tantangan zaman, serta kuat dalam nilai-nilai akhlak dan spiritualitas Islami.

Acara dimulai dengan pembacaan Al Fatihah yang menyejukkan hati, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang yang telah ditempuh para santri. Rangkaian acara pun dilanjutkan dengan prosesi Wisuda Santri Akhir KMI 2025.

Sambutan pertama datang dari perwakilan wisudawati, yang mengungkapkan rasa syukur, haru, dan kesan mendalam selama menempuh pendidikan di pondok. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para guru, musyrif, dan pengasuh yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

“Kami sadar bahwa apa yang kami raih hari ini adalah buah dari tarbiyah ruhiyah dan ilmu yang kami peroleh di pondok. Kami mohon doa restu agar tetap istiqamah membawa nama baik Darul Hikmah di manapun kami berada,” ucapnya dalam bahasa inggris dengan mata berkaca-kaca.

Dilanjutkan dengan sambutan dari adik kelas, yang diwarnai rasa bangga sekaligus sedih akan perpisahan dengan kakak-kakak kelas yang selama ini menjadi teladan, sahabat, dan pengingat dalam keseharian mereka di pondok.

“Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan baru. Semoga kakak-kakak senantiasa dalam lindungan Allah dan sukses dunia akhirat,” ujar perwakilan adik kelas.

Tak kalah menyentuh, perwakilan wali santri juga turut memberikan sambutan yang dipenuhi dengan rasa syukur dan apresiasi mendalam kepada seluruh civitas akademika PMDH. Ia menyampaikan betapa besarnya perubahan yang dirasakan selama anak-anak mereka menempuh pendidikan di pondok, tidak hanya dari segi ilmu, tetapi juga dari sisi kedewasaan, kedisiplinan, dan akhlak.

Acara ini semakin khidmat dengan nasihat dan motivasi dari Pembina Yayasan Pondok Modern Darul Hikmah, yang mengingatkan bahwa tantangan di luar pondok jauh lebih besar. Beliau menekankan pentingnya menjaga jati diri sebagai alumni pondok yang berjiwa pejuang dan pembawa risalah Islam.

Puncak dari sambutan disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Darul Hikmah, yang memberikan arahan kepada para wisudawati agar tidak hanya berhenti belajar setelah lulus, melainkan terus mengembangkan potensi, mengamalkan ilmu, dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

“Ilmu bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk diamalkan. Jaga keikhlasan, junjung kesederhanaan, perkuat ukhuwah, tebarkan pengabdian, dan jangan pernah berhenti berpikir merdeka. Itulah ruh dari pondok ini,” pesan KH. Muhammad Mashuri Ihsan penuh makna.

Sebagai wujud rasa syukur dan pengabdian, Azkiya’ Generation memberikan wakaf angkatan berupa AC Stand Floor dan kitab-kitab keilmuan, yang nantinya akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran santri di masa yang akan datang. Wakaf ini menjadi simbol bahwa keberadaan mereka tidak berakhir saat kelulusan, namun terus hidup dalam jejak kontribusi untuk pondok tercinta.

Acara ditutup dengan penampilan persembahan terakhir dari para wisudawati, yang menggetarkan hati para hadirin. Dengan lantunan puisi, lagu, dan tayangan perjalanan mereka selama di pondok, suasana berubah menjadi syahdu dan tak sedikit yang meneteskan air mata.

Momen Haflatul Ikhtitam ini bukan sekadar pelepasan formal, melainkan pengingat bahwa proses pembentukan pribadi tidak berhenti sampai di sini. Azkiya’ Generation telah dibekali, ditempa, dan kini siap untuk terjun ke masyarakat, membawa nilai-nilai Islam dan semangat pembaruan.

“Selamat menempuh jalan juang, wahai generasi Azkiya’. Jadilah sinar di kegelapan zaman, penyejuk dalam keresahan umat, dan pembawa harapan untuk masa depan yang lebih gemilang.”

Leave a Reply