MILAD KE-34 PONDOK MODERN DARUL HIKMAH TULUNGAGUNG 2025
“Menjaga Tradisi, Merespon Modernisasi”
Tiga puluh empat tahun bukan sekadar hitungan waktu. Ia adalah catatan perjalanan penuh perjuangan, pengabdian, dan cita-cita mulia. Di atas tanah yang dahulu hanya berdiri surau kecil, kini berdiri kokoh sebuah institusi pendidikan Islam yang telah melahirkan ribuan kader umat di Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung, cahaya ilmu dari utara kota yang tak pernah padam.
Didirikan atas dasar keikhlasan dan semangat dakwah oleh KH. Ridwan Musban sejak tahun 1930 M, Darul Hikmah bermula dari sebuah surau sederhana tempat masyarakat belajar mengaji. Seiring waktu, atas restu Allah dan kerja keras para pejuang pendidikan, surau itu tumbuh menjadi pondok pesantren modern yang berdiri di bawah naungan Yayasan Badan Wakaf Pondok Modern Darul Hikmah, sebuah bentuk ikhtiar kolektif yang menjunjung nilai-nilai wakaf, netralitas, dan keberpihakan pada seluruh golongan umat.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan laju digitalisasi yang kian masif, pesantren tak lagi bisa dipandang sebagai lembaga pendidikan tradisional yang tertinggal oleh zaman. Justru, dalam kerangka pendidikan nasional dan pembangunan karakter bangsa, pesantren menjadi tiang penyangga moral, pilar identitas, dan benteng terakhir nilai-nilai luhur Islam.
Tak terkecuali Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung, yang kini genap berusia 34 tahun pada tahun 2025 ini. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang lahir dari semangat dakwah KH. Ridwan Musban, Darul Hikmah telah menjelma menjadi institusi yang visioner, progresif, dan tetap kokoh dalam prinsip.
Darul Hikmah bukan milik perseorangan, bukan pula warisan keluarga. Ia milik umat.
Dengan prinsip kuat “Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan”, Darul Hikmah menjadi lembaga pendidikan yang inklusif, mewadahi keberagaman, serta menjadi representasi pesantren yang tetap menjunjung nilai tradisi namun adaptif terhadap zaman.
Pesantren adalah benteng nilai dalam gelombang zaman, Era digital menghadirkan tantangan yang kompleks bagi pendidikan Islam. Di satu sisi, kemajuan teknologi membawa manfaat luar biasa dalam hal kecepatan akses ilmu, efisiensi pembelajaran, dan jangkauan dakwah. Namun di sisi lain, ia juga membawa efek samping berupa dekadensi moral, individualisme, dan distraksi masif terhadap generasi muda.
Di sinilah peran pesantren menjadi sangat penting. Pesantren bukan sekadar tempat menghafal kitab, melainkan ruang pembentukan karakter, laboratorium nilai, dan rumah bagi jiwa-jiwa yang rindu akan makna hidup. Pesantren hadir bukan untuk melawan modernitas, tetapi untuk memberi arah dan jiwa bagi modernitas itu sendiri.
Dengan membawa semangat “Menjaga Tradisi, Merespon Modernisasi”, Darul Hikmah berkomitmen untuk terus bergerak dalam keseimbangan. Tradisi tidak berarti jumud, dan modernisasi tidak harus mengikis nilai. Di Pondok ini, dua hal tersebut justru bertemu dalam harmoni.
Tradisi dijaga melalui:
- Mempertahankan Sistem pendidikan profetik
- Kedisiplinan hidup santri dalam nuansa kesederhanaan
- Pembinaan akhlak dan adab sebagai ruh utama pendidikan
- Budaya khidmah, musyawarah, serta ta’dzim kepada guru
Modernisasi direspons melalui:
- Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan santri
- Kurikulum terpadu antara ilmu diniyyah dan ilmu umum
- Pemberdayaan media dakwah digital oleh santri dan alumni
- Program tahfidz yang terintegrasi dengan manajemen pendidikan modern
- Keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial, kewirausahaan, dan literasi digital
Kini, dengan tiga kampus yang berdiri:
- Kampus Pusat di Jl. KH. Abu Mansyur I Tawangsari,
- Kampus II Rusunawa Santri Putri di sisi timur kampus utama,
- dan Kampus III Program Tahfidz di Desa Sukowiyono, Karangrejo,
Darul Hikmah terus bertransformasi menjadi pusat pendidikan yang menyeimbangkan antara ilmu agama, ilmu umum, karakter akhlak, serta kesiapan menghadapi arus globalisasi. Dalam perjalanan menuju usia yang ke-34 di tahun 2025 ini, Darul Hikmah mengusung motto yang relevan dan reflektif: Menjaga Tradisi, Merespon Modernisasi. Sebuah pernyataan sikap bahwa di tengah gempuran zaman, Darul Hikmah tetap kokoh memegang nilai-nilai luhur pesantren, sembari membuka diri terhadap inovasi dan kemajuan teknologi pendidikan.
34 tahun adalah bukti bahwa perjuangan tidak pernah sia-sia. Perjalanan ini bukan sekadar sejarah institusi, melainkan sejarah peradaban kecil yang terus menanamkan benih-benih kebaikan. Darul Hikmah lahir dari sebuah surau kecil, tempat masyarakat belajar mengaji, dan kini telah menjadi rumah bagi ribuan santri dari berbagai daerah.
Dalam lintasan waktu 34 tahun terakhir, Darul Hikmah telah menjadi bagian dari denyut nadi pendidikan di Kabupaten Tulungagung. Para santrinya tak hanya belajar mengaji dan ilmu umum, tetapi juga belajar hidup, berorganisasi, berjuang, dan menjadi pemimpin masa depan.
Dan yang paling penting: Darul Hikmah bukan milik pribadi. Ia telah diwakafkan sepenuhnya kepada umat, dikelola oleh Yayasan Badan Wakaf Pondok Modern Darul Hikmah dengan sistem kolektif, terbuka, dan bertanggung jawab. Ini adalah bentuk kemandirian yang menjadi teladan.
Di Milad ke-34 ini, kami memohon doa dan dukungan dari segenap masyarakat, wali santri, dan alumni, agar Pondok Modern Darul Hikmah terus diberikan kekuatan untuk istiqamah.
Semoga setiap langkah yang kami tempuh menjadi amal jariyah, dan setiap santri yang kami bina menjadi pelita peradaban.
Selamat Milad ke-34 Pondok Modern Darul Hikmah. Dari pesantren, untuk umat.
Darul Hikmah, Bersama Umat, Untuk Peradaban!
