PONDOK MODERN DARUL HIKMAH GELAR SHOLAWAT DAN MAULID SIMTHUD-DUROR DALAM MEMERIAHKAN MALAM 1 RAJAB 1446 H

PONDOK MODERN DARUL HIKMAH GELAR SHOLAWAT DAN MAULID SIMTHUD-DUROR DALAM MEMERIAHKAN MALAM 1 RAJAB 1446 H

Oleh Muhammad Khafid Zulfahmi Zein, S.Sos

Pondok Modern Darul Hikmah malam ini, Selasa (31/12/2024) menyelenggarakan acara Istimewa untuk memperingati malam 1 Rajab 1446 H. yang bertepatan juga dengan malam tahun baru masehi 2025. Acara yang dipenuhi dengan lantunan sholawat dan pembacaan maulid simthud-duror ini dipimpin langsung oleh KH. Irkhmani Khoirul Munzilin, M.Kom yang diawali mulai ba’da subuh dengan khotmil qur’an bi nadzor oleh para hufadz dan santri, kemudian ba’da maghrib diisi dengan tausiah dari Bapak Ketua Pembina Yayasan KH. Mashudi Ridwan dan setalah isya’ dilanjut dengan do’a khotmil quran.

Dalam cerahmnya di depan para santri PMDH dan asatidzah, Bapak Kyai Irkhamni juga memberikan nasihat dan panduan tentang bagaimana menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan di bulan Rajab. Acara ini menjadi momen yang penuh hikmah dan inspirasi bagi seluruh jamaah yang hadir. Bagaikan recharge bagi mereka yang haus akan sholawat dan nasihat kebaikan. Apalagi sejak awal dibacakan lantunan sholawat, hujan rintik menemani malam ini sehingga membuat suasana semakin syahdu dan khidmah.

Salah satu hikmah terbesar malam 1 Rajab tahun ini adalah karena bertepatan dengan malam tahun baru, yang artinya umat islam secara umum bisa mengisi malam tersebut dengan hal-hal yang bersifat kesunnahan dan kebaikan. Tidak dengan cara berfoya-foya juga dengan berpesta sebagaimana khilafiyyah yang hingga saat ini terus bergulir. Khususnya di PMDH, setiap tahun santri dilatih untuk tidak merayakan tahun baru masehi, “anggap saja sebagai malam-malam biasa. Justru kita harus muhasabah diri sudah melakukan apa selama setahun lalu dan mau melakukan apa di tahun yang akan datang” tutur KH. Irkhamni dalam nasehatnya.

Banyak nasehat yang telah disampaikan beliau kepada jamaah. Di antaranya bahwa Allah SWT itu maha mengampuni dosa, khususnya dosa umat islam. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa ummatku adalah ummat yang dimaafkan dari dosa, kecuali dia justru malah melakukannya dengan terang-terangan atau malah bangga dengan dosa itu”., beliau juga menyinggung tentang perilaku Santri ketika libur semester, banyak ditemukan mereka yang dengan PD-nya menyebar aib-aib mereka sendiri. Menurut KH. Irkhamni itu adalah hal yang jika dilakukan terus-menerus karena mengikuti trend misalnya, justru akan membuat kita semakin jauh dari syari’at islam, dan sulit untuk berubah.

Beliau juga sempat menyampaikan hal viral di media maya hari ini, tentang kasus Korupsi Timah yang pelakunya hanya mendapat hukuman 6 tahun penjara, kemudian banyak muncul di medsos postingan dengan keterangan “berikan aku 300 trilliun dan aku siap untuk dipenjara 6 tahun” yang parahnya banyak khalayak ikut dengan pikiran tersebut. Padahal uang sebanyak itu adalah barang haram. Jika mulai saa ini kita tidak belajar melatih diri untuk membedakan yang baik dan yang salah, akan sulit bagi kita untuk membedakan mana yang halal mana yang haram. Sebagaimana cerita di zaman Rosul, beliau ditawari harta yang banyak, dengan syarat berhenti untuk berdakwah.

Kemudian di akhir pidatonya, KH. Irkhamni memperingatkan para santri dan asatidzah untuk memperbanyak sayyidul istighfar dan bertaubat. “Bahwa salah satu bukti taubat kita diterima adalah kita semakin baik dari hari ke hari, bukan semakin buruk”.

Setelah selesai acara, para santri dihidangkan dengan Ubi hangat dan minuman sebelum akirnya mereka kembali ke maskan untuk beristirahat.

Leave a Reply