APEL PEMBUKAAN UJIAN SYAFAHI DAN TAHRIRI PONDOK MODERN DARUL HIKMAH DIGELAR KHIDMAT DI DUA KAMPUS

APEL PEMBUKAAN UJIAN SYAFAHI DAN TAHRIRI PONDOK MODERN DARUL HIKMAH DIGELAR KHIDMAT DI DUA KAMPUS

Santri Antusias Menyambut Rangkaian Evaluasi Semester Ganjill 2025/2026

Tulungagung, 22 November 2025 — Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung resmi membuka rangkaian Ujian Syafahi dan Tahriri Semester Ganjil 2025/2026 melalui apel pembukaan yang berlangsung pada Sabtu pagi (22/11). Apel yang menjadi penanda dimulainya masa evaluasi ini digelar serentak di dua lokasi, yakni Kampus Pusat Putra dan Kampus 2 Putri, dengan menghadirkan suasana khidmat dan penuh kesungguhan.

Sejak selepas subuh, para santri telah bergegas melakukan persiapan. Di setiap sudut pondok mulai dari teras kamar, serambi masjid, hingga lorong madrasah, suara lantunan hafalan, murajaah pelajaran, dan diskusi kecil terdengar jelas. Suasana ini menunjukkan antusiasme para santri dalam menyambut ujian yang menjadi momen penting bagi mereka setiap semester. Jika biasanya para santri selepas subuh bisa olah raga dan bermain, maka mulai hari ini tidak ada waktu kecuali mereka membawa buku dan belajar.

Apel pembukaan di Kampus Putra Pusat dipimpin langsung oleh KH. Mashuri Ihsan, Pimpinan Pondok Modern Darul Hikmah. Dalam amanatnya, beliau mengingatkan santri bahwa kesungguhan dalam belajar hari ini akan menentukan kualitas masa depan mereka.

“Anak-anakku, bersungguh-sungguhlah. Jangan meremehkan waktu yang Allah berikan. Penyesalan di masa depan tidak muncul karena takdir semata, tetapi merupakan akibat dari apa yang kita lakukan hari ini. Maka jalani ujian ini dengan niat yang benar dan usaha yang maksimal,” ujar beliau dengan suara tegas namun penuh kasih.

Beliau juga menegaskan bahwa ujian bukan sekadar formalitas administrasi semata, melainkan latihan mental, kedisiplinan, dan kejujuran. “Jadikan ujian ini ladang amal. Ujian adalah cermin diri, apakah kalian sungguh-sungguh, siap, dan jujur sebagai penuntut ilmu.”

Para santri menyimak dengan seksama. Lana, salah satu santri kelas 1, mengungkapkan kesan mendalam terhadap nasehat tersebut. “Kalau mendengar beliau berbicara, rasanya langsung ingin buka kitab dan belajar lagi. Amanat beliau itu ngena banget, bikin kami sadar kalau masa depan memang ditentukan hari ini,” ujarnya.

Sementara itu, di Kampus 2 Putri, apel pembukaan dipimpin oleh KH. Irkhamni Khoirul Munzilin, M.Kom, yang menyampaikan banyak nasihat sarat hikmah. Beliau mengawali sambutannya dengan mengutip pesan Imam Syafi’i:

“Ta‘allam, falaisa al-mar’u yuuladu ‘aliman”

Belajarlah, karena manusia tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu.

Beliau melanjutkan bahwa belajar tidak hanya membutuhkan kecerdasan, tetapi juga kebersihan hati. Mengutip syair masyhur Imam Syafi’i:

“Syakautu ilā Waki‘in sū’a ḥifẓī Fa arsyadanī ilā tarkil ma‘āṣī Wa akhbaranī bi anna al-‘ilma nūr Wa nūruLlahi lā yu’tā lil-‘āṣī.”

Beliau menegaskan bahwa cahaya ilmu tidak akan diberikan kepada hati yang bermaksiat.

“Ilmu itu memerlukan ketakwaan. Taqwa itu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup ini sering ruwet karena kita melakukan hal yang dilarang Allah dan meninggalkan apa yang sudah jelas diperintahkan-Nya,” tegas KH. Irkhamni.

Beliau menutup sambutannya dengan peringatan Al-Qur’an bahwa manusia bisa menjadi ẓalūman jahūlā — “sangat dzalim dan sangat bodoh” — ketika menjauh dari tuntunan Ilahi.

Para santri putri terlihat sangat terinspirasi. Salah satu santri, Najwa kelas 5 putri, mengaku merinding mendengar nasihat tersebut. “Rasanya seperti diingatkan lagi tentang tujuan kami di sini. Nasehat Kiai membuat kami lebih semangat menghadapi ujian, bukan hanya mengejar nilai, tapi mengejar ridha Allah.”

Usai sambutan pimpinan, acara dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Ujian Tahun 2025 Ustadz Nur Hadi Cahyono. Dalam laporannya, beliau memaparkan kesiapan panitia Mazeed dalam menyelenggarakan ujian, mulai dari penyusunan jadwal, distribusi lembar ujian, hingga pengawasan.

“Tahun ini, sistem ujian kita lebih tertata. Penguji syafahi sudah dibagi sesuai bidangnya, ruang ujian tahriri telah disiapkan, dan seluruh perangkat ujian berada dalam kondisi siap pakai,” jelas Ustadz Nur Hadi.

Acara kemudian ditutup dengan pembacaan peraturan ujian, mencakup tata tertib ruang ujian, larangan membawa catatan, etika bertanya, serta adab ketika diuji. Santri mendengarkan dengan serius karena aturan ini menjadi penentu kelancaran ujian selama beberapa minggu ke depan.

Rangkaian Pelaksanaan Ujian

  • Ujian Syafahi berlangsung selama 1 minggu, di mana santri diuji secara lisan pada materi inti seperti fiqih, akidah, akhlak, qiraah, dan kitab-kitab diniyah lainnya. Suasana syafahi selalu tegang sekaligus seru, karena santri diuji langsung oleh para asatidz.
  • Ujian Tahriri digelar 2 minggu setelahnya, mencakup ujian tulis pada seluruh materi pembelajaran.
  • Setelah tahriri selesai, akan diadakan remedial selama 3 hari bagi santri yang belum memenuhi standar.

Rangkaian ujian ini menjadi momen puncak evaluasi pembelajaran selama satu semester penuh. Selain itu, hasil ujian juga menjadi tiket menuju perpulangan, sehingga santri memiliki motivasi lebih untuk memberikan yang terbaik.

Selama masa ujian, suasana pondok berubah menjadi lebih tenang dari biasanya.

  • Ruang-ruang kelas dipenuhi meja berlabel nomor peserta.
  • Para santri tampak membawa kitab kemana-mana, dari kantor mudarris hingga gazebo.
  • Setiap malam, area belajar bersama (musyrif) penuh dengan santri yang mengulang pelajaran.
  • Para asatidz pun terlihat mendampingi, memberikan tips, menjawab pertanyaan, dan memotivasi.

Meski demikian, keceriaan khas santri tetap terasa. Di sela-sela belajar, sesekali terdengar tawa kecil, candaan ringan, atau saling menyemangati satu sama lain.

“Deg-degan sih, terutama buat syafahi. Tapi kalau bareng-bareng gini rasanya lebih semangat,” ujar Maulana, santri kelas 1 KMI.

Dengan apel pembukaan ini, Pondok Modern Darul Hikmah menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pendidikan dan kedisiplinan santri. Ujian bukan hanya sebagai alat ukur akademik, tetapi sebagai proses membentuk karakter, mental, dan ketangguhan spiritual para santri.

Semoga seluruh santri diberikan kelancaran, ketenangan hati, dan keberkahan ilmu dalam menempuh rangkaian ujian tahun ini. Semoga pula Darul Hikmah terus melahirkan generasi berilmu, beradab, dan bertakwa.

Leave a Reply