Festival Habsyi se-Karesidenan Kediri di Pondok Modern Darul Hikmah: Meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW
Tulungagung – Suasana penuh syahdu dan meriah tampak menyelimuti halaman pusat Pondok Modern Darul Hikmah pada Selasa, 2 September 2025. Ratusan santri, guru, wali murid, dan masyarakat sekitar tumpah ruah menghadiri Festival Habsyi Tingkat MI sederajat se-Karesidenan Kediri. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi ajang silaturahmi, syiar dakwah, serta unjuk kebolehan seni islami di kalangan siswa madrasah dasar dan sekolah Islam.
Festival ini diikuti oleh 13 grup habsyi dari berbagai sekolah dan madrasah di wilayah Tulungagung, Trenggalek, hingga Kediri. Mereka hadir dengan semangat kebersamaan, membawa keindahan sholawat dan semangat cinta kepada Rasulullah SAW.
Peserta Festival: Semarak dari Berbagai Daerah
Daftar peserta yang turut menyemarakkan festival ini antara lain:
- Arafa Qolby (SDI Al Hikam Boyolangu)
- An-Najma (MI Darul Huda Pojok Ngantru)
- As-Syamsu (MI Darul Huda Pojok Ngantru)
- Sabilillah (Madin Sabilillah Karangrejo)
- Al-Musyafa’ (SDI Ma’arif Garum)
- Al-Mumtaza (MI Islamiyyah Pinggirsari)
- Asy Syauqi (MI Manba’ul Ulum)
- Arju Syafa’ah (SDI Sunan Giri Sumbergempol)
- Ahbabul Musthofa (MI Tarbiyyatul Athfal Pulotondo)
- As-Salam (Jatisalam Gombang Pakel)
- Al-Qiblatain (MI Al-Huda Rejowinangun Trenggalek)
- Askarul Badar (SDI Terpadu Al Badr)
- Al-Faruq (MIN 1 Tulungagung)
Masing-masing grup diberikan kesempatan membawakan dua lagu bebas. Lantunan sholawat bergema memenuhi udara, menghadirkan suasana yang penuh syukur, haru, sekaligus semarak. Para peserta tampil dengan kostum seragam khas, tabuhan rebana, dan suara merdu yang berpadu dalam irama yang menyejukkan hati.
Untuk menjaga kualitas penilaian, panitia menghadirkan tiga dewan juri yang berkompeten di bidang seni islami dan qasidah, yakni:
- Ustadz Ainur Rosyid
- Ustadz Ahdan Fahdumi
- Ustadz Nuraziz Rizalvin
Ketiganya memiliki pengalaman dalam seni habsyi dan aktif membina grup sholawat di berbagai kesempatan. Dengan standar penilaian yang meliputi kekompakan, vokal, variasi lagu, penampilan, serta keserasian alat musik, para juri memastikan kompetisi berjalan adil dan objektif.
Suasana Festival: Penuh Antusias dan Kebersamaan
Sejak pagi, halaman kampus pusat Pondok Modern Darul Hikmah sudah dipadati para peserta dan pendukungnya. Spanduk besar bertuliskan “Festival Habsyi se-Karesidenan Kediri – Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H” terpampang gagah di panggung utama.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menambah kekhidmatan suasana. Dilanjutkan sambutan dari panitia penyelenggara yang menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar lomba, tetapi juga sarana memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW melalui seni dan budaya Islami.
“Habsyi adalah bagian dari tradisi keislaman yang mengajarkan kita untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan kegiatan ini, kami berharap generasi muda terbiasa mengekspresikan cintanya kepada Rasul melalui seni yang indah,” ungkap salah satu panitia dalam sambutannya.
Festival Habsyi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga momentum untuk melestarikan tradisi Islam Nusantara yang sarat nilai spiritual. Habsyi, atau hadrah, merupakan salah satu bentuk seni musik islami yang berkembang luas di pesantren, madrasah, hingga masyarakat umum.
Tabuhan rebana dan lantunan sholawat dipercaya mampu menghadirkan keteduhan hati sekaligus menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dan masih terus bertahan di tengah modernitas.
Dalam konteks pendidikan pesantren seperti Pondok Modern Darul Hikmah, kegiatan semacam ini juga menjadi media pembentukan karakter. Santri dan siswa belajar bekerja sama, disiplin, serta tampil percaya diri di hadapan publik. Nilai-nilai kebersamaan dan kecintaan kepada agama Islam pun tumbuh subur melalui seni habsyi.
Sorak sorai penonton kerap terdengar saat grup-grup habsyi menampilkan variasi suara, gerakan, hingga improvisasi dalam sholawat mereka. Beberapa grup menampilkan formasi barisan yang rapi, sementara yang lain memadukan lantunan vokal dengan tabuhan rebana yang menghentak, membangkitkan semangat seluruh penonton.
Salah satu peserta yang juga berhasil meraih juara 1, grup Al-Mumtaza (MI Islamiyyah Pinggirsari), menuturkan rasa bangganya bisa mengikuti festival ini. “Kami senang sekali bisa tampil di sini. Lebih dari sekadar lomba, ini menjadi ajang untuk memperkenalkan sholawat kepada teman-teman sebaya dan masyarakat luas,” ujar salah satu anggota grup dengan penuh semangat.
Momentum Maulid Nabi menjadi dasar dari pelaksanaan festival ini. Dalam Islam, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah bentuk rasa syukur atas diutusnya beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa setiap ekspresi kecintaan kepada Rasulullah SAW, termasuk melalui seni habsyi, adalah bagian dari dakwah dan syiar Islam yang penuh keberkahan.
Festival Habsyi se-Karesidenan Kediri di Pondok Modern Darul Hikmah berhasil menghadirkan suasana religius yang sarat makna. Selain sebagai ajang kompetisi, acara ini juga mempererat ukhuwah islamiyah antar madrasah dan sekolah Islam.
Diharapkan, festival ini dapat terus digelar secara rutin setiap tahun, sehingga generasi muda Islam semakin terbiasa mengisi kehidupannya dengan sholawat, seni Islami, dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Panitia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta, dewan juri, serta para pendukung acara. Semoga gema sholawat yang dilantunkan dalam festival ini menjadi amal jariyah yang mendatangkan keberkahan bagi semua pihak.
“Semoga kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kita bersama dalam menjaga tradisi Islam, membangun karakter generasi muda, dan meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Karena pada akhirnya, tujuan kita adalah bersama-sama menuju ridha Allah SWT,” tutup panitia.

