Yudisium Kelas 5 KMI PMDH: Gerbang Menuju Jenjang Terakhir

Yudisium Kelas 5 KMI PMDH: Gerbang Menuju Jenjang Terakhir

Oleh Muhammad Khafid Zulfahmi Zein, S.Sos

Rabu, 25 Juni 2025 — Pondok Modern Darul Hikmah (PMDH) Tulungagung kembali menorehkan catatan penting dalam kalender pendidikan pesantren dengan terselenggaranya prosesi Yudisium Kelas 5 Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI). Kegiatan ini menjadi momen krusial bagi para santri kelas 5, karena menandai keberhasilan mereka melewati jenjang pendidikan menengah dan bersiap menuju kelas akhir, sebuah fase yang penuh tantangan sekaligus kehormatan di lingkungan PMDH.

Tahun ini, sebanyak 81 santri resmi mengikuti yudisium, yang terbagi dari dua kampus: 65 santri berasal dari Kampus Pusat, sementara 16 lainnya dari Kampus 3. Dari keseluruhan peserta, satu santri dinyatakan belum naik kelas berdasarkan evaluasi akademik dan kepribadian yang ketat dari Majelis Guru dan pimpinan KMI. Sedangkan untuk santri putri sejumlah 107 yang terbagi dari tahfidz dan bilingual.

Sebelum sampai pada tahap yudisium ini, para santri telah menempuh berbagai ujian komprehensif, mulai dari ujian lisan (syafahi), ujian tulis (tahriri), ujian KMI kelas 1 sampai kelas 4, hingga ujian hafalan (tahfizh) dan penguasaan kitab-kitab dasar Islam. Ujian-ujian ini bukan sekadar formalitas, namun merupakan tolak ukur kedewasaan intelektual, emosional, dan spiritual santri.

Melalui proses ini, santri ditempa untuk tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, dan integritas—nilai-nilai inti yang menjadi dasar pendidikan di Pondok Modern Darul Hikmah. Terlebih yang menjadi evaluasi bagi pimpinan dan pengasuhan santri adalah keseharian dan kedisiplinan para santri kelas 5 dalam menjalankan amanah sebagai pengurus pondok yaitu OPPM atau organisasi santri pondok modern.

Dalam kesempatan yudisium ini, Bapak Pimpinan Pondok Modern Darul Hikmah, KH. Muhammad Mashuri Ihsan, memberikan wejangan yang mendalam kepada para santri dan wali santri. Beliau menyampaikan bahwa naik ke kelas 6 bukan sekadar prestasi akademik, melainkan tanda kesiapan mental dan spiritual santri dalam mengemban amanah lebih besar.

“Yudisium ini bukan hanya keputusan administratif. Ini adalah gerbang menuju akhir dari perjuangan panjang. Kelas 6 adalah tahun penuh ujian, tanggung jawab, dan contoh bagi adik-adik kelas. Kalian bukan hanya siswa, tapi calon pemimpin,” ujar beliau.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa keberhasilan dalam pendidikan pesantren tidak hanya diukur dari nilai, tetapi dari kesungguhan, kejujuran, dan keikhlasan dalam menempuh proses belajar.

“Bagi yang belum berhasil naik, jangan berkecil hati. Allah sedang mendidik kalian dengan cara yang berbeda. Bangkitlah, dan perbaiki diri. Jalan menuju keberhasilan masih terbuka lebar. Bagi yang berhasil maka ke depan tantanganmu lebih besar lagi, banyak kegiatan pondok yang harus kalian tuntaskan. Seperti paper, ilmu falak, amaliyah tadris, merawat jenazah, dan manasik haji” imbuh beliau, memberikan motivasi kepada santri yang belum berhasil.

Acara ini turut dihadiri oleh wali santri kelas 5, yang datang dari berbagai daerah. Setelah pengarahan dari pimpinan pondok dan direktur KMI, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian raport, diserahkan langsung oleh wali kelas masing-masing. Momen ini menjadi waktu reflektif dan kesempatan bagi wali santri untuk sharing tentang perkembangan anaknya di pesantren.

Sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan menaiki jenjang terakhir, para santri yang dinyatakan naik kelas mengikuti tradisi cukur rambut (gundul bersama). Tradisi ini melambangkan kesederhanaan, penyucian diri, dan kesiapan menyambut amanah kelas akhir dengan hati bersih dan semangat baru.

Pondok Modern Darul Hikmah terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak. Dengan yudisium ini, para santri kelas 5 telah melangkah satu tahap lebih dekat menuju kelulusan dan pengabdian. Semoga mereka senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, dan keberkahan dalam menuntaskan perjuangan mulia di jalan ilmu dan dakwah.

Leave a Reply