RO TAFHIM

RO TAFHIM

Karya Annies Arbiana Ikhwati

Wali dari Luqman Janapriya Kelas VII A

Kala itu di akhir tahun 2007. Mbarepku usia 5 tahun. Lekas bisa dan lekas mau saya tinggal, tapi tidak boleh lama-lama. Saat itu di mushola Al Ihsan depan rumah, ada pengumuman di kertas yang ditempel di pintu masuk.
Memberikan informasi tentang dibuka pendaftaran mengaji untuk para pengajar TPQ dan madin, serta untuk para imam masjid mushola dan imam tahlil.

“Mas Tanto, aku oleh melu apa nggak pelatihan ngaji, tapi aku dudu guru TPQ, dudu guru madin, dudu imam tahlil yasinan?” Aku bertanya pada kakak kandungku yang mengajar di guru madin.

“Oleh, melua, pendaftarane tak bayarne”, jawab kakakku. Membuat hatiku riang gembira.

Alhamdulillah, saya bisa belajar ngaji, dan si mbarep mau saya tinggal sekolah ngaji. Alhamdulillah menambah ilmu saya, terutama dengan kaidah ilmu tajwidnya.

Saat itu yang belajar hampir semuanya guru TPQ, guru madin dan imam. Mungkin saya yang terlalu memberanikan diri untuk daftar, padahal bukan guru.

Pembelajaran berlangsung seminggu satu kali. Sebelum masuk kelas pertama kalinya, semua di tes bacaannya. Untuk menentukan masuk di kelas A, ataukah di kelas B. Pembelajaran dimulai dari jilid dan seterusnya.
Sebelum pelajaran dimulai, kami harus lalaran makhorijul huruf dan sifat-sifat huruf, untuk mempermudah memahami bacaan.
Dilanjutkan membaca materi.
Materi tentang huruf-huruf Hijaiyah, bagaimana cara pengucapannya. Belajar huruf berharokat fathah, kasroh, dommah untuk yang tebal dan tipis.

Dulu itu waktu saya kecil belajar ngajinya memakai anakum aynakum iynakum awnakum uunakum. Dan belajar hukum tajwid tentang hukum nun dan tanwin.

Baru tahun 2008, baru saya tahu ada hukum TAFHIM dan TARQiQ. Terutama untuk hutuf ro. Ternyata selama usia saya bisa baca Al-Qur’an, bisanya hanya baca ro dengan hukum TARQiQ saja, alias bacaannya tipis semua.

Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan tholabul Ilmi di usia 30 tahun.
Dan Alhamdulillah, saya bisa belajar tajwid lagi.

Apa itu TAFHIM DAN TARQIQ????
TAFHIM adalah membaca tebal, caranya dengan memoncongkan bibir (mecucu) hingga keluar suara gemuk dan besar

TARQIQ adalah membaca tipis, caranya kedua sudut bibir ke kanan dan ke kiri (meringis)

Jadi selama itu, saya membaca semuanya tipis, semuanya meringis, tidak ada yang tebal, tidak ada yang mecucu

Huruf RO yang dibaca mecucu /tebal/ TAFHIM adalah:
1. Ro fathah dan ro fathah tanwin
2. Ro dommah dan ro dommah tanwin
3. Ro sukun didahului fathah atau dommah
4. Ro sukun bertemu huruf isti’la dalam satu kalimat
5. Ro sukun didahului alif berkepala shod
6. Ro sukun karena waqof, didahului huruf mati, selain huruf ya, yang sebelumnya Fathah atau dommah

Kita bisa mempelajari di murotal surah Al Fajr.

Pesan Zaid bin Tsabit kepada Abdullah:
“JADIKANLAH ILMU SEBAGAI JALAN MENUJU ALLAH”

“JAGALAH AL QUR’AN, MAKA IA AKAN MENJAGAMU”

DOA KITA:
YA ALLAH, JADIKANLAH ANAK ANAK KAMI MENJADI AHLI ILMU, AHLI IBADAH DAN AHLI KEBAIKAN.
AAMIIN

Leave a Reply