HIKING 2025 : API UNGGUN DINI HARI MENJADI PENUTUP PENUH ARTI

HIKING 2025 : API UNGGUN DINI HARI MENJADI PENUTUP PENUH ARTI

Pondok Modern Darul Hikmah — Kegiatan HIKING yang digelar pada Selasa, 13 Mei 2025, dengan destinasi Candi Gayatri dan Museum Daerah Tulungagung telah berlangsung sukses dan meninggalkan kesan mendalam bagi santriwati Pondok Modern Darul Hikmah. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, HIKING tahun ini dilaksanakan selama satu hari, namun tetap penuh dengan semangat dan sarat akan makna.

Sejak pagi hari, para peserta HIKING 2025 telah bersiap untuk melakukan perjalanan memperkaya wawasan sejarah dan budaya. Para santriwati dibagi menjadi dua kloter untuk memaksimalkan pengalaman dan menjaga keamanan selama kegiatan. Kloter 1 terdiri dari 2 TAT yang melakukan perjalanan menuju destinasi bersejarah, yaitu Candi Gayatri dan Museum Daerah Tulungagung. Mereka mengendarai truk menuju destinasi tersebut. Sementara itu, kloter 2 tetap berada di pondok dan mengisi waktu dengan serangkaian perlombaan. Setelah kloter pertama kembali, giliran kloter 2 yang berangkat menyusuri rute yang sama, hingga seluruh santriwati mendapat kesempatan yang sama untuk merasakan kegiatan edukatif ini.

Di candi Gayatri, para santriwati belajar tentang nilai budaya dari situs bersejarah di Tulungagung tersebut. Pak Jono, selaku juru kunci Candi Gayatri sejak tahun 1989, mengungkapkan bahwa tempat ini menyimpan banyak sejarah, pada tahun 1914 arca gayatri pertama kali ditemukan. Situs ini dulu berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Gayatri sekaligus tempat pemujaannya. Selain arca gayatri, di situs ini terdapat arca lainnya seperti arca parwati dan lapik arca. Namun kedua arca ini telah dipindahkan ke museum daerah Tulungagung demi menjaga keutuhan arca tersebut.

Selanjutnya, di Muesum Daerah Tulungagung, para santriwati mendapatkan wawasan tentang sejarah dan warisan budaya lokal yang sangat kaya. Museum ini menyimpan berbagai koleksi arkeologi, termasuk replika Homo wajakensis, fosil manusia purba yang ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung. Beberapa arca juga merupakan pindahan dari beberapa candi di Tulungagung, seperti arca dari Candi Gayatri, Candi Sanggrahan, dan Candi Penampihan. Beberapa arca tersebut disimpan di Museum dengan maksud untuk memberikan perlindungan yang lebih baik, ada kekhawatiran bahwa arca akan kehilangan konteks aslinya. Di lokasi asal, arca memiliki nilai historis dan spiritual yang terikat dengan lingkungan sekitarnya. Namun, pemindahan ini dianggap sebagai langkah terbaik untuk menjaga kelestarian benda-benda bersejarah tersebut.

Para santriwati kembali ke pondok dengan membawa cerita, inspirasi dan semangat baru. Mereka melanjutkan kegiatan dengan berbagai perlombaan. Langit petang itu menunjukkan awan gelap, lalu hujan deras turun mengguyur pondok hingga malam hari. Malam itu seharusnya menjadi malam puncak api unggun sebagai simbol kebersamaan dan penutup rangkaian kegiatan HIKING. Namun, takdir berkata lain. Akhirnya, diputuskan bahwa api unggun akan tetap dilaksanakan, bukan pada malam itu tapi pada pukul 3 dini hari.

Pada waktu yang tak biasa itu, seluruh santri kembali berkumpul di lapangan. Sejak pukul 02.00 dini hari, mereka telah bersiap untuk mengikuti api unggun. Meski dingin dan kantuk menyelimuti, semangat mereka tetap menyala. Api unggun dinyalakan dalam suasana khidmat. Dalam amanatnya, Ustadzah Marisa menyampaikan bahwa semangat kita untuk tetap menjaga warisan dan kelestarian budaya harus tetap menyala. Api unggun menjadi penanda bahwa meski tertunda, semangat tak pernah padam. Dini hari itu, bukan hanya api yang menyala, tapi juga jiwa-jiwa yang belajar tentang sabar dan kuat dalam kebersamaan. Kegiatan dilanjutkan setelah subuh dengan pentas seni dan ditutup dengan pengumuman pemenang dari perlombaan yang telah dilaksanakan selama HIKING 2025.

Dari kegiatan HIKING ini, diharapkan dapat mengajarkan santriwati untuk melatih kekompakan, kesabaran, dan semangat juang yang tinggi. Setiap langkah di jalur terjal mengajarkan bahwa dalam hidup, proses jauh lebih berharga dari sekedar sampai tujuan.

(Wanda E.Y)

 

Leave a Reply