PONDOK MODERN DARUL HIKMAH HADIR DALAM SHILATURAHIM PENGASUH PESANTREN TULUNGAGUNG BAHAS POLEMIK NASAB

PONDOK MODERN DARUL HIKMAH HADIR DALAM SHILATURAHIM PENGASUH PESANTREN TULUNGAGUNG BAHAS POLEMIK NASAB

 Oleh: Muhammad Khafid Zulfahmi Zein, S.Sos

Tulungagung, Jawa Timur – Pondok Modern Darul Hikmah turut berpartisipasi dalam acara Shilaturahim para pengasuh pondok pesantren se-Tulungagung.  Acara yang berlangsung pada tanggal 6 Januari 2025, pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut, Asrama Sunan Giri, dihadiri oleh hampir seluruh Kyai Pengasuh Pondok Pesantren di Tulungagung dan membahas polemik seputar nasab yang akhir-akhir ini meresahkan.  Salah satu penggerak utama dan ketua agenda ini adalah Gus Hadi, pengasuh Pondok Pesantren Melaten Tulungagung, yang juga bertindak memberikan sambutan dan arahan terkait maksud acara ini.  Dalam pembentukan surat kesepakatan pernyataan sikap, Gus Rof selaku Ketua MUI bertugas sebagai moderator.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk meredakan ketegangan dan mencegah perselisihan antar Kyai yang dipicu oleh permasalahan nasab.  Para ulama sepakat bahwa perselisihan tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.  Apalagi di akhir tahun 2024 ada demo di depan kantor DPRD yang mengusung narasi menolak habaib serta melarang diselenggarakannya sholwat bersama habib Syeikh bin Abdul Qodir di LPI Al Ishlah. Walaupun acara sholawatan tetap berlangsung, namun dari hal tersebut berimbas pada beberapa lembaga Pesantren dan kerenggangan beberapa Kyai.

Oleh karena itu, pertemuan ini difokuskan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan umat, serta menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama, meskipun memiliki perbedaan pendapat.  Acara yang berjalan dengan lancar ini diawali dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Gus Hadi.

Banyak tokoh Kyai sepuh yang hadir dalam acara ini, mulai dari KH. Mahrus yang juga sebagai pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien, KH. Samsul Umam pengasuh PPMIA, KH. Abdus Salam pengasuh PPHM Simo, KH. Junaidi pengasuh PP Roudhotul Mushtofa, KH. Irkhamni Khoirul Munzilin pengasuh PMDH, KH. Anang Muhsin pengasuh PP Fatahiyyah, dan masih banyak tokoh kyai lainnya. Mereka menyambut hangat acara ini, karena dengan ini para Kyai bisa bersama-sama memperkuat suara agar umat islam tidak terpecah belah, khususnya warga NU itu sendiri.

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan pernyataan sikap bersama oleh seluruh Kyai yang hadir.  Pernyataan sikap tersebut merupakan hasil musyawarah dan mufakat, berisi komitmen untuk menjaga kerukunan umat dan mencegah perselisihan yang dapat memecah belah masyarakat.  Para Kyai berkomitmen untuk membangun umat yang maslahah, menjunjung tinggi nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin dan wasathiyah, serta senantiasa menghormati para ulama yang memiliki ilmu dan adab yang baik.

Dengan adanya pernyataan sikap bersama ini, diharapkan polemik nasab dapat segera terselesaikan dan kerukunan antar Kyai dan masyarakat Tulungagung tetap terjaga.

Berikut adalah Dokumen Surat Pernyataan Sikap yang disepakati oleh Kyai Pengasuh Pesantren Tulungagung.

Leave a Reply