Kehadiran Habib Muhammad Al Jufri; Legitimasi Darul Hikmah Cinta Ahlu Baiti Nabi
Tulungagung, 9 September 2025 – Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung kembali mendapat kesempatan penuh berkah dengan kedatangan ulama muda internasional, Sayyidi Al-Habib Muhammad bin Hasan Al-Jufri, pada Selasa (9/9). Beliau adalah seorang khatib masjid besar di kota Mukalla, Hadramaut, Yaman, sekaligus pimpinan Al-Khairaat Institute untuk Ilmu Syari’ah dan Bahasa Arab, penasehat Kementerian Agama Yaman, serta pengajar di Darul Musthofa, lembaga ilmu syari’ah terkemuka di Yaman.
Acara inti berlangsung di Masjid Pondok Modern Darul Hikmah, di mana Habib Muhammad Al Jufri memimpin salat Maghrib dan Isya’ berjamaah. Setelah itu, beliau menyampaikan tausiyah tentang pentingnya menuntut ilmu sebagai bentuk jihad di era modern. “Hari ini senjata santri bukan lagi pedang, melainkan pena. Menulis, berkarya, dan mengabdikan ilmu adalah jalan mendekatkan diri kepada Allah,” tutur Habib Muhammad yang kemudian diterjemahkan oleh Ustadz Atho’ Nur Zaidi, alumni Darul Hikmah 2020 yang pernah menimba ilmu di Yaman.
Selain memberikan tausiyah, kedatangan Habib Muhammad juga memiliki tujuan khusus, yakni bersilaturahmi (sowan) kepada Pimpinan Pondok Modern Darul Hikmah. Dalam kesempatan itu, beliau juga menyampaikan informasi penting mengenai program dan pengembangan Al-Khairaat Institute, sebagai pusat pendidikan syari’ah dan bahasa Arab yang berkiprah secara global.
Dalam ceramahnya, Habib Muhammad menekankan bahwa ilmu adalah sarana utama mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjadi benteng umat di tengah derasnya arus globalisasi. Beliau mengingatkan para santri agar tidak berhenti belajar untuk dirinya sendiri, melainkan berkontribusi nyata bagi umat melalui tulisan, karya, dan pengabdian.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Pondok Modern Darul Hikmah memaklumatkan diri sebagai pesantren yang cinta kepada dzurriyah Rasulullah (Ahlu Baiti Nabi), sekaligus menepis anggapan bahwa Darul Hikmah anti terhadap habaib. Kehadiran Habib Muhammad Al Jufri menjadi legitimasi nyata bahwa Darul Hikmah berdiri di tengah, memuliakan ulama, habaib, serta menjaga persaudaraan umat Islam.
Hal ini terasa relevan di tengah polemik yang berkembang antara kalangan PWI-LS dan Robithah Alawiyah terkait isu nasab. Darul Hikmah melalui acara ini menegaskan bahwa pesantren tetap berada pada jalan moderat, mengedepankan ukhuwah islamiyah dan cinta kepada ahlu bait Nabi Muhammad SAW sebagai spirit perjuangan.
Rangkaian acara ditutup dengan sholat isya’ berjamaah yang diimami langsung oleh Habib Muhammad Al Jufri. Kehadiran beliau menjadi inspirasi besar bagi santri untuk terus menekuni ilmu, menulis, berkarya, dan menjadikan ilmu sebagai cahaya dalam perjuangan hidup.



