ARAH PENDIDIKAN

Pondok Modern Darul Hikmah mementingkan pendidikan dari pada pengajaran. Arah pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern ini adalah :
1. Kemasyarakatan.
2. Jenjang perguruan tinggi.
3. Tidak berpartai.
4. Tujuan pokoknya ibadah tholabul ‘ilmi.
5. Hidup sederhana

1). Kemasyarakatan
Segala sesuatu yang kiranya akan dialami oleh anak kita di masyarakat, itulah yang di dirikan di Pondok Modern Darul Hikmah. Segala tindakan dan pengajaran, bahkan segala gerak-gerik yang ada di Pondok Modern Darul Hikmah, semuanya akan di temui dalam perjuangan hidup atau dalam masyarakat. Tegasnya tidak teerlalu berambisi atau apa yang harus di pelajari di perguruan kelak. Tetapi selalu teringat apa yang akan di temui dalam masyarakat kelak, dengan harapan apabila anak didik kita nanti masuk ke dalam masyarakat tidak terlalu canggung untuk menjadi guru pada sekolah dasar, sekolah menengah atau tsanawiyah baik mengajar dalam mata pelajaran umum ataupun mata pelajaran agama. Tidak pula canggung untuk menjadi pengurus organisasi, mubaligh, imam, pegawai, dan lain-lain.
Di samping itu, kita tidak pula segan menghadapi kenyataan yang ada di masyarakat perekonomian seperti dalam perusahaan, pertanian, dan lain sebagainya. Mengingat bakat masing-masing serta situasi dan kondisi yang ada pada masing-masing, sebagaimana yang telah di alami oleh bapak-bapak kita keluaran pondok yang dulu-dulu. Jadi harus kita hidupkan dan kita semangatkan kewiraswastaan.
2). Jenjang Perguruan Tinggi
Bagi santri yang berprestasi, memiliki semangat yang kuat, orang tua mampu dan sanggup, persiapan otak masih segar dan tidak/belum berpengaruh ingin lekas tua, di beri kesempatan untuk memilih dan mengikuti ujian persamaan Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada kelas VI KMI. Sehingga mereka mendapat kesempatan untuk memasuki Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, dalam negeri maupun luar negeri, sesuai dengan program pilihannya masing-masing.
Pada saat ini, di Pondok Modern ini masih dapat membuka program pilihan IPS, sedangkan program yang lain belum dapat kita buka mengingat situasi dan kondisi yang belum memungkinkan.
Tetapi sekali lagi harus di ingat, kita adalah untuk masyarakat jangan sampai seakan-akan menjauhi masyarakat. Masyarakat menanti kedatangan kita (kedatangan santri), mengharap pimpinan santri dan akhirnya masyarakat pula yang akan menilai sampai dimana nilai santri dan amalannya.
3). Tidak Berpartai
Pelajaran dan pendidikan di Pondok Modern Darul Hikmah sama sekali tidak ada hubungannya dan sangkut pautnya dengan suatu partai atau golongan. Pengasuh dan kepala sekolahnya tidak berpartai. Itulah sebabnya para pelajar atau santri yang terdiri dari putra putrid pemimpin bermacam-macam partai atau golongan.
Hal ini senantiasa tetap berjalan, mengikuti semboyan Pondok Modern Darul Hikmah dalam mendidik, agar para santri berpikiran bebas, perekat umat di atas dan untuk semua golongan.
Dengan jalan demikian sekeluar anak dari didikan Pondok Modern Darul Hikmah, mereka bebas dalam memilih paham atau aliran tanpa mengurangi prinsipnya seorang mu’min, muslim, mereka bebas untuk mengikuti organisasi seperti : NU, Muhamadiyyah, HMI, Gerakan Pemuda Anshor, Golkar, PKS, PPP dan lain sebagainya.
4). Tujuan Pokok Ibadah Tholabul Ilmi
Pondok Modern Darul Hikmah bukan mendidik agar supaya pemudanya menjadi pegawai, tetapi menganjurkan agar supaya giat dalam tholabul ilmi, dengan niat suci ibadah perintah agama.
Tentang nanti dapat menjadi pegawai atau tidak, sama sekali tidak menjadi dasar pikiran atau perhitungan. Bahkan di harapkan agar para santri nanti dapat menjadi orang yang dapat memimpin suatu usaha/organisasi atau dapat memimpin teman-temannya yang menghajatkan pemimpin, serta boleh juga orang yang mempunyai pegawai dengan mental pesantren yang kuat (wiraswasta).
Hal ini dapat dilihat dari fakta perkembangan perekonomian, perdagangan dan perusahaan-perusahaan, serta tokoh-tokoh pemimpin yang telah ada, semuanya tidak terlalu tergantung kepada pelajaran yang khusus pada pekerjaan itu, tetapi bagi jiwa dan karakternya, pribadi dan mentalnya. Dalam pada itu tidak canggung-canggung pula jika diantara mereka yang kebetulan menajdi pegawai.
5). Hidup Sederhana
Mengingat beberapa factor pendidikan jasmani dan rohani, maka penting sekali kita semua ini dibiasakan/dididik hidup sederhana, makan, tidur, berpakaian, hiburan semuanya harus dapat kita laksanakan dengan sedehana yang itdak mengganggu kesehatan jasmani dan rohani kita.
Sederhana bukan berarti miskin, dan tidak pula mendidik menjadi miskin, bahkan sebaliknya.
Sederhana adalah pokok keberuntungan, ia dapat memudahkan penghidupan yang jujur secara bersih. Sebaliknya hidup mewah yang tidak mengenai batas mudah terpengaruh ajakan setan dan iblis yang senantiasa mengajak kejalan kesesatan, menyebabkan orang lupa kepada rasa kemanusiaan, rasa tanggung jawab dan rasa syukur.
Itulah sebabnya maka di pondok ini dididik hidup sederhana sehingga ongkos dapat semurah-murahnya.
Biasakanlah hidup sederhana niscaya kita akan hidup bahagia dan dapat menghadapi masa depan dengan kepala tegak, tidak dengan rasa cemas dan takut. Hidup sederhana mengandung unsure kekuatan ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitannya.
Maka di balik kesederhanaan itu terpancar jiwa yang besar, berani maju terus menghadapi masa depan dari perjuangan hidup, dan pantang mundur dalam segala keadaan, bahkan disinilah hidup tumbuh mental atau karakter yang kuat yang menjadi syarat suksesnya perjuangan dalam segi kehidupan.